Pimpinan Pusat Wanita Islam (WI) dan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI BP) menggelar Pernyataan Sikap dan Deklarasi Nasional Boikot Perempuan Indonesia Untuk Palestina. Acara berlangsung di Hotel Swiss Bellin, Cawang pada tanggal 7 Juli 2025 dihadiri oleh perwakilan 40 ormas perempuan, akademisi, ibu rumah tangga, komunitas lintas agama, aktivis dan seniman.
Marfuah Musthofa Ketua Umum PP Wanita Islam sekaligus penyelenggara acara menyampaikan bahwa, aksi damai yang bertajuk ‘One Million Women For Gaza” akan dilaksanakan tanggal 6 Juli di patung kuda, Monas. Aksi tersebut merupakan respon perempuan Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.
“Penjajahan dan agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk pelanggaran HAM paling nyata dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip perdamaian dunia”, ucapnya tegas.
Aksi Damai “One Million Women For Gaza” ini mengusung tema utama boikot produk-produk Israel dan yang berafiliasi dengannya.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Sekjen WI Hanif Pujiati, dengan jelas menyatakan, ” Kami percaya bahwa konsumsi adalah tindakan politik. Setiap rupiah yang kita belanjakan dapat memperkuat atau melemahkan struktur penindasan”.
Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI yang juga hadir dalam forum tersebut menjelaskan pentingnya kita bersuara menentang segala bentuk penjajahan.
“Kemerdekaan sifatnya universal dan tidak boleh di ganggu gugat. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan”, ujarnya. Tentang aksi boikot, beliau menjelaskan bahwa MUI sudah mengeluarkan fatwa boikot.
Poin penting dalam fatwa tersebut, antara lain pertama seorang Muslim wajib hukumnya secara naqli dan aqli untuk memboikot produk-produk Israel dan yang berafiliasi dengannya. Kedua, Muslim wajib hukumnya untuk bela Palestina.
Pernyataan sikap dan deklarasi women’s economic boycott against Pro Israel Product tersebut juga dihadiri oleh aktivis dan pendakwah Ustadzah Neno Warisman, penulis novel dan film best seller Asma Nadia, Komunitas Konghucu Lusi Supit dan Ketua Federasi Serikat Pekerja Indonesia Mira Sumirat.
Aksi ini bertujuan menggalang solidaritas perempuan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina. Kemudian melakukan edukasi publik tentang pentingnya boikot, dan, menguatkan jaringan ekonomi alternatif terutama produk halal lokal dan UMKM. Selanjutnya membangun kesadaran kolektif bahwa konsumsi adalah sikap politik.
Kegiatan aksi damai mencakup, orasi dan doa bersama, aksi damai membentangkan spanduk dan poster bergambar produk2 pro Israel, panggung budaya, kampanye #ganti produk, penandatangan deklarasi nasional boikot perempuan Indonesia, dan edukasi konsumen melaui info grafis dan poster.
“Setelah acara orasi di Patung Kuda Monas, peserta aksi akan berjalan membaur dengan masyarakat ke arah Kedubes Amerika sekaligus membubarkan diri”, demikian ibu Marfuah mengakhiri penjelasannya. (Ril)