UNGARAN – Pelaksanaan program sekolah siaga kependudukan (SSK) di SD Negeri Ungaran 1 Kabupaten Semarang menjadi pelopor di Jawa Tengah.
Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Perwakilan Jawa Tengah, Harlin Is Ambarwati mengatakan, SD Negeri Ungaran 1 merupakan SSK pertama tingkat SD yang terbentuk. Selama ini baru SSK di tingkat SMP dan SMA yang sudah berlangsung.
“Program SSK mengintegrasikan isu-isu kependudukan ke mata pelajaran yang telah ada di sekolah. Jadi tidak menambah mata pelajaran baru,” ujar Herlin pada peresmian SDN Ungaran 1 sebagai SSK di Ungaran, Kamis (11/11/2021).
Disampaikan, penyampaian isu kependudukan dalam mata pelajaran disesuaikan dengan tingkatan usia siswa. Dia mencontohkan, siswa kelas I sampai dengan kelas IV dapat diajarkan cara menjaga kebersihan, makan makanan yang sehat. Dengan materi itu diharapkan dapat mencegah stunting (gagal tumbuh) sejak usia dini.
Sedangkan bagi siswa kelas V dan VI, lanjut Harlin, dapat diajarkan materi tentang fase pubertas menuju usia remaja.
“Pemerintah menitipkan isu-isu kependudukan itu lewat jalur sekolah, karena dinilai sangat strategis. Satuan pendidikan dapat memberikan pengajaran guna menciptakan generasi muda yang punya kompetensi dan memiliki pengetahuan memadai tentang kependudukan,” terangnya.
Harlin menegaskan, pelaksanaan SSK harus dilakukan bekerja sama dengan instansi terkait. Bahkan pihak kepolisian pun dapat dilibatkan guna mencegah terjadinya kenakalan anak dan penyimpangan perilaku pra remaja lainnya.
Kepala DP3AKB Kabupaten Semarang Romlah mengatakan, lewat SSK diharapkan dapat diciptakan generasi muda yang punya sikap dan pengetahuan bermutu.
“Kita berharap, program SSK ini dapat menciptakan generasi emas pada saat perayaan ulang tahun kemerdekaan RI ke-100, tahun 2045 mendatang,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, sudah dirintis pembentukan satu SSK tingkat SD di 19 kecamatan. Sedangkan di tingkat SMP dirintis di tujuh sekolah di Ungaran. Yakni, Pringapus, Sumowono, Ambarawa, Pabelan, Suruh, dan Tengaran. (*/cr1)
