oleh

Upaya Kurangi Sampah Organik dengan Program Rumah Eco Enzyme

Jakarta – Dalam upaya membantu mengurangi volume sampah organik dari sisa kulit buah dan sayuran, Tim Penggerak PKK Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengembangkan program Rumah Eco Enzyme.

Menurut Yantie Mulyanti, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Tanah Abang, dalam program ini pihaknya berkolaborasi dengan komunitas Eco Enzyme Nusantara (EEN) melakukan pelatihan pembuatan eco enzym kepada para kader PKK kelurahan, pengelola RPTRA serta warga. sejak Oktober 2021.

Saat ini, kata Yantie, program Rumah Eco Enzyme ini sudah dikembangkan di 11 RPTRA yang ada di wilayah Kecamatan Tanah Abang dan dua kantor kelurahan. Kamis (28/1) kemarin, 11 RPTRA dan dua kantor kelurahan sudah bisa menikmati hasil eco enzyme yang mereka buat.

Baca Juga  Perpres Publisher Rights Blunder, Wina Armada: Karpet MerahMenuju Belenggu Pers indonesia

“Sosialisasi bersama komunitas EEN terkait program pengelolaan limbah organik ini terus kita lakukan. Untuk memberikan sosialisasi dan manfaat di masyarakat, 11 RPTRA dan dua kantor kelurahan kami jadikan lokasi rumah eco enzyme,” katanya Yantie, Sabtu (29/1).

Yantie mengungkapkan, pada setiap rumah eco enzyme sudah disediakan pojok edukasi, hasil produk, serta sampel yang dibagikan kepada warga.

Baca Juga  Strategi Main Agresif

“Kami berharap program Rumah Eco Enzyme ini ada di setiap RW maupun RT. Sehingga warga bisa melakukan program pilah sampah,” tuturnya, dilansir beritajakarta.id.

Lurah Bendungan Hillir (Benhil), Rida Mufrida menambahkan, di wilayahnya ada lima RPTRA yang sudah melaksanakan program Rumah Eco Enzyme.

Dia berharap, nantinya setiap RPTRA dapat menghasilkan minimal 10 liter cairan eco enzym yang bisa digunakan untuk cairan pembersih, hand sanitizer, pupuk dan disinfektan serta pengobat luka pada kulit.

Baca Juga  Prestasi Gemilang Odekta dan Robi Atlet PORBIN Menang di Taiwan Open 2024

“Kami ada lima RPTRA, semuanya sudah berjalan dan sudah membuat eco enzyme.Sudah banyak juga warga yang dilatih bikin eco enzyme,”bebernya.

Menurut Rida, saat ini hasil eco enzyme masih diproduksi untuk digunakan sendiri dan dibagikan untuk masyarakat.

Apabila kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan dengan hasil olahan yang banyak, ucap Rida, nantinya akan dikomersialkan sehingga dapat menambah pemasukan anggaran RPTRA untuk biaya operasional. (*/cr1)

News Feed