oleh

Seminar Hari Pahlawan di Gedung Joang 45: Wujud Sinergi Semangat Kebangsaan

Jakarta — Suasana penuh semangat kebangsaan mewarnai kegiatan Seminar Peringatan Hari Pahlawan yang digelar di Gedung Joang 45 Jakarta, Sabtu, 8 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan yang tahun ini diselenggarakan secara kolaboratif oleh berbagai organisasi pejuang dan kebangsaan. (10 November 2025)

Ketua Panitia, A. Rasyid Muhammad, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang melibatkan banyak pihak. Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi kunci utama suksesnya kegiatan tersebut.

“Budaya gotong royong bangsa kita sungguh luar biasa. Dengan kebersamaan, pekerjaan berat menjadi ringan. Pepatah lama mengatakan, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” ujarnya.

Rasyid menambahkan, peringatan Hari Pahlawan tahun ini memiliki nuansa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya kegiatan lebih banyak diisi dengan upacara dan napak tilas perjuangan, maka kali ini dikemas dalam bentuk seminar kebangsaan yang melibatkan unsur akademisi, organisasi pejuang, serta generasi muda.

Acara ini terselenggara atas kerja sama antara DHD BPK45 Provinsi DKI Jakarta, Dewan Harian Nasional 45 (DHN45), IPKI Pusat, PWP Pusat, DPW IPKI DKI Jakarta, DPW Wirawati Catur Panca DKI Jakarta, Museum Joang 45, dan Kerabat Pencinta Alam.

Baca Juga  Cak Ali PKL Nasi Goreng Meduro Dukung, Maunya Prabowo Menang 1 Putaran Pilpres 2024. Ini Kata Ketua Umum APKLI Perjuangan

Momen Sakral Mengheningkan Cipta

Sebelum sesi seminar dimulai, acara diawali dengan momen sakral mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa. Prosesi khidmat tersebut dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Jan Pieter Ate, M.Bus., MA., yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).

Seluruh peserta berdiri tegak dengan penuh hormat, menundukkan kepala dalam keheningan, mengenang pengorbanan para pejuang yang telah memberikan segalanya demi kemerdekaan Indonesia. Suasana Gedung Joang 45 seketika hening, menambah khidmat dan haru dalam peringatan Hari Pahlawan kali ini.

Nilai Kejuangan Harus Dihidupkan Kembali

Dalam sambutannya, Sekjen Dewan Harian Nasional 45 Brigjen TNI (Purn) Dr. Maksum Amin menekankan bahwa peringatan Hari Pahlawan bukan hanya mengenang jasa para pejuang, tetapi juga menjadi momentum untuk menanamkan kembali nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan bela negara di tengah arus perubahan global yang begitu cepat.

Baca Juga  Atensi Jenderal Dudung Terhadap Penderita Lumpuh Diapresiasi Komisi I DPR

“Semangat para pahlawan terdahulu lahir dari tekad untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan pengorbanan tanpa pamrih. Kini perjuangan kita adalah mengisi kemerdekaan dengan kerja keras, inovasi, dan integritas,” ujar Maksum Amin.

Ia juga mengingatkan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan lagi penjajahan fisik, melainkan persoalan moral, karakter, dan keadilan sosial.

“Kita belum bisa berkata telah merdeka sepenuhnya jika rakyat masih sulit mendapatkan pendidikan dan pelayanan yang layak, jika kesenjangan sosial masih lebar, dan jika kejujuran belum menjadi budaya bangsa,” tegasnya.

Pesan dari Putra Pahlawan: Warisan Semangat Harus Diteruskan

Sementara itu, Ketua Pembina IPKI, Bambang Sulistomo, yang juga putra Pahlawan Nasional Bung Tomo, memberikan pesan mendalam tentang pentingnya mewarisi semangat juang para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

“Semangat kepahlawanan tidak boleh berhenti hanya sebagai simbol peringatan setiap 10 November. Kita harus meneladani para pahlawan dengan menanamkan nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa. Perjuangan hari ini bukan lagi mengangkat senjata, tetapi menjaga moral dan persatuan bangsa di tengah tantangan zaman,” ujarnya.

Baca Juga  Presiden ISABC Dialog Bersama Tokoh Banten di JBS, Bahas Perekonomian Hingga Isu Terkini

Arsip Sebagai Penjaga Memori Kolektif Bangsa

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Arsip Nasional RI, Dr. Mego Pinandito, M.Eng., menekankan peran penting arsip dalam menjaga memori perjuangan bangsa.

“Arsip bukan sekadar dokumen masa lalu, tetapi sumber pengetahuan dan identitas bangsa. Melalui pengelolaan arsip yang baik, kita dapat memahami perjalanan perjuangan para pahlawan dan menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. Inilah bentuk nyata menjaga memori kolektif bangsa agar semangat perjuangan tidak hilang ditelan waktu,” tuturnya.

Gotong Royong untuk Indonesia Maju

Ketua Panitia A. Rasyid Muhammad menutup sambutannya dengan mengajak seluruh peserta untuk terus menghidupkan semangat kebangsaan dan melanjutkan cita-cita perjuangan para pahlawan.

“Mari kita rawat nilai-nilai kejuangan dengan karya nyata bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Seminar berlangsung khidmat dan penuh semangat nasionalisme.

Hadir pula Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang turut memberikan dukungan moral terhadap upaya pelestarian nilai kejuangan dan penguatan semangat kebangsaan melalui media digital.

News Feed